​Disperindag ESDM Sumut Dorong IKM untuk Bersinergi dan Perluas Pasar ke Mancanegara

Admin News


MEDAN | ADA NEWS - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara (Disperindag ESDM Sumut) mendorong pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk bersinergi dan memperluas pasar hingga ke mancanegara.


Hal tersebut disampaikan Kepala Disperindag ESDM Sumut, Fitra Kurnia, dalam kegiatan Promosi dan Temu Bisnis Sentra IKM yang digelar di Atrium Ringroad City Walk, Medan, Jumat (19/9/2025).


“Ada 40 peserta dari berbagai daerah di Sumatera Utara yang ikut serta. Kegiatan ini menjadi jembatan penting untuk mempertemukan pelaku usaha agar dapat berkolaborasi dan membangun industri yang lebih maju,” ujarnya kepada wartawan.


Fitra menambahkan, produk-produk yang ditampilkan dalam pameran ini merupakan hasil kreasi unggulan daerah, sebagian di antaranya bahkan telah menembus pasar global. Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi produk agar lebih menarik dan kompetitif.


Acara ini berlangsung hingga 21 September 2025 dan melibatkan IKM binaan pemerintah kabupaten/kota, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta lembaga perbankan. Fitra berharap kegiatan ini dapat membentuk kemitraan antara pelaku IKM, pengelola kawasan industri, pelaku industri besar, serta sektor ekonomi lainnya.


Kepala Bidang Pengembangan Perindustrian Disperindag ESDM Sumut, E Irfan Hulu, menambahkan bahwa rangkaian kegiatan meliputi temu bisnis, pameran, dan talkshow dengan narasumber dari Kementerian Perindustrian, KADIN Sumut, dan Disperindag ESDM sendiri.


“Tujuannya agar pelaku IKM bisa mempromosikan produk secara lebih luas, sekaligus membangun jejaring kemitraan strategis,” kata Irfan.

Salah satu pelaku IKM inspiratif yang hadir adalah Rosmina Nasution, asal Desa Cinta Air, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai. Ia mengolah rumput purun, gulma pengganggu padi, menjadi produk ramah lingkungan seperti tas, keranjang, kotak tisu, dan pewarna alami.


“Dulu kendalanya kami kurang paham media sosial. Sekarang, setelah dibimbing dinas, pemasaran kami jauh lebih baik,” kata Rosmina.


Usaha Ayaman Purun miliknya telah menembus pasar internasional seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, dan Korea Selatan. Sejak berdiri pada 2018, Rosmina telah memberdayakan ibu rumah tangga di lima sentra produksi. Dengan omzet mencapai Rp350 juta per tahun, ia optimistis bisnisnya akan terus berkembang. (Red/Ali)